Semarang, 20 Mei 2025 – Mochamad Dwi Febriansyah, mahasiswa Universitas PGRI Semarang yang berkesempatan melaksanakan program magang di Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Moedal, Kota Semarang, pada awal tahun 2025. Program magang ini berlangsung selama hampir tiga bulan, mulai dari 23 Januari hingga 16 April 2025.
Selama periode tersebut, saya mendapat arahan langsung dari Bapak Ade Fajr Ariav selaku mentor magang. Di bawah bimbingan beliau, saya terlibat penuh dalam pengembangan sistem manajemen magang berbasis web, mulai dari tahap perencanaan hingga implementasi.
Saya mengerjakan seluruh proses pengembangan secara mandiri, mulai dari analisis kebutuhan, perancangan database, hingga pembangunan backend dan frontend. Setiap fitur dalam sistem lahir dari komunikasi langsung dengan pengguna, mentor, dan observasi terhadap kebutuhan administratif di instansi.
Beberapa aktivitas penting yang saya lakukan antara lain:
- Merancang Use Case Diagram dan Entity Relationship Diagram menggunakan pendekatan UML dan tools seperti Draw.io.
- Mengembangkan backend menggunakan Laravel, dimulai dari instalasi hingga membangun REST API untuk fitur-fitur utama seperti pengajuan magang, presensi, laporan harian, hingga laporan akhir.
- Mengimplementasikan sistem autentikasi, yang awalnya menggunakan Laravel Sanctum dan kemudian diganti ke JWT untuk fleksibilitas kontrol akses.
- Membangun frontend menggunakan Nuxt 3 dan Tailwind CSS, termasuk tampilan dashboard, form, serta validasi dan responsivitas untuk perangkat mobile.
- Mengintegrasikan API BSrE untuk fitur tanda tangan elektronik, sehingga dokumen resmi seperti sertifikat dan surat keterangan magang dapat ditandatangani secara sah.
- Mengembangkan fitur presensi berbasis lokasi dan kamera, memanfaatkan Geolocation API.
- Membuat dokumentasi API dengan Postman dan menghasilkan dokumen PDF otomatis menggunakan DomPDF.
Melakukan refactoring berkala untuk menjaga performa dan maintainability sistem tetap optimal.
Setiap tahapan dilaporkan kepada mentor di instansi dan dikerjakan secara bertahap sesuai prioritas dan kebutuhan.
Selama magang, saya menyadari bahwa pengembangan sistem bukan hanya soal teknis, tapi juga pemahaman mendalam terhadap alur bisnis dan administrasi instansi. Integrasi dengan layanan pihak ketiga, seperti BSrE, mengajarkan saya pentingnya keamanan, legalitas, dan akurasi data dalam sistem digital.
Hal-hal teknis seperti autentikasi JWT, pengelolaan role-based access, serta praktik UI/UX dengan pendekatan reusable component menjadi bagian dari pembelajaran yang sebelumnya tidak banyak saya temui di bangku kuliah.
Magang ini membentuk saya menjadi pribadi yang lebih tangguh, disiplin, dan adaptif. Tidak hanya menjadi pengembang, saya juga menjadi seorang problem solver yang dituntut berpikir strategis dan bertanggung jawab atas sistem yang akan digunakan secara nyata oleh lembaga.
Saya percaya, pengalaman ini adalah pondasi kuat untuk karier saya ke depan di dunia teknologi informasi, sekaligus kontribusi kecil saya dalam mendorong digitalisasi birokrasi di Indonesia.